1 Nov 2013

Separo Band, Sekelumit Cerita Tentang Kenajisan Hidup SMA Gue

| |
2 komentar
Gue ini Idol—lumayanaddict ya. Koleksi video konser idol punya gue lengkap sekali vroooh. Dan itu semua dalam format Bluray-Rip yang pastinya gambarnya bening abeees! Nggak kayak bokep Indonesia yang gambarnya rada nge-blur. Dan goyang-goyang gitu.
          Mulai dari Idol-idolan yang berakhir dengan huruf 48, Idoling!!!, BABYMETAL, Sakura Gakuin sampe Cherry Belle. Gue punya semuanya.
          Di SMA dulu gue emang dikenal sebagai maniak Idol. Orang aneh. Mesum. Jomblo komplikasi. Banyak deh. Tapi semenjak ada JKT48, gue bersyukur akhirnya pandangan miring tentang gue jadi agak lurus. Dengan adanya JKT48, banyak haters gue yang kini berubah jadi pengikut setia gue.
          Reputasi gue jadi Idol—lumayan—addict semakin menjadi setelah waktu itu ada acara pensi di sekolah, dan gue bersama teman-teman ‘Separo Band’ memutuskan untuk membawakan lagu Heavy Rotation nya AKB48.
          Waktu itu gue manggung sama temen gue si Kotiek, bocah kecil yang entah kenapa udah SMA. Tapi skill genjreng gitarnya nggak kalah sama pengamen-pengamen di terminal deket kampus gue. Gundul, drummer amatiran yang memang suka cukur botak. Tapi entah kenapa semenjak pacaran sama temen gue dia nggak botak lagi. Joko, lelaki hitam eksotis yang bisa dibilang ‘Pangeran Cinta’. Kalo elo udah jadi jomblo berkarat, mending lu konsultasi ke dia deh. Lalu ada Diaz, cowok macho yang gak kalah ganteng dari joko. Sayangnya dia nggak bisa ngeja ‘R’ dengan lancar.
          Kenapa kita menamai band kita dengan nama ‘Separo’? Itu semua karena kita berasal dari kelas Duabelas Ipa Dua, makanya kita ambil nama Separo : Sebelas Ipa Loro. Disini loro itu artinya dua.
          Dengan line-up greget itu, kita menggila diatas panggung. Ngga peduli muka pas-pasan yang penting nyanyi. Beruntung kami nggak dilemparin batu waktu itu.
Separo Band bawain dua lagu. Heavy Rotation dan American Idiot. Kita kebagian tampil waktu jamnya shalat Dzuhur (entah nulisnya bener atau enggak. Soalnya saya bukan Muslim) jadi semua penonton pada menghilang. Entah kenapa waktu nyanyiin American Idiot, secara gaib puluhan juta orang berdatangan untuk nonton kita.
Gue nyanyi dengan gaya cadas. Keras. Kurap dan kutu air. Padahal bisa gue akui suara gue nggak terlalu bagus-bagus amat. Lebih mirip kecoak kegencet pintu.
Abis nyanyi American Idiot, akhirnya kami bawain Heavy Rotation. Mendadak penontonnya pada kabur entah kemana. Mungkin mereka nggak kuat lihat goyangan najis gue.
Dan semenjak itu, tiap kali gue ketemu senior maupun adek kelas gue. Mereka selalu manggil gue lalu ngikutin gaya gue pas lagi nyanyiin bagian ‘I want you’.
          Dan gue merasa cukup geli. Mual. Dan merasa sangat terhina sekali waktu gue liat aksi panggung gue sendiri. Itu baru pertama kalinya gue menyadari kalau ternyata gue benar-benar terlihat kayak homo waktu joget ngikutin gaya Oshima Yuko diatas panggung.
          “Sumpah Jo, gaya lu waktu nyanyi kayak orang nahan eek.” Kata Ivan. Adek kelas gue yang rada alay dan badannya suka dilalerin.
          “Kirain lo kemaren kerasukan arwah setan celeng Jo!” sambung si Martin. Anak Pramuka yang itemnya full gak setengah-setengah.

          Dan gue hanya bisa pasrah menerima opini publik tentang kenajisan gue saat menyanyikan lagu Heavy Rotation. Dan itu berlangsung selama hampir dua minggu lamanya. 

Bonus : galeri foto. untuk yang nggak kuat liat sinar dewa, mohon jangan diliat
Show foto:

Vokalis paling tampan dan berani. karena namanya separo band, jaketnya juga harus separo-separo


si gundul menggila diatas panggung


Read More

Popular Posts