Gue ini Idol—lumayan—addict ya. Koleksi video konser idol punya gue lengkap sekali vroooh. Dan itu semua dalam
format Bluray-Rip yang pastinya
gambarnya bening abeees! Nggak kayak bokep Indonesia yang gambarnya rada nge-blur. Dan goyang-goyang gitu.
Mulai
dari Idol-idolan yang berakhir dengan huruf 48, Idoling!!!, BABYMETAL, Sakura
Gakuin sampe Cherry Belle. Gue punya semuanya.
Di
SMA dulu gue emang dikenal sebagai maniak Idol. Orang aneh. Mesum. Jomblo
komplikasi. Banyak deh. Tapi semenjak ada JKT48, gue bersyukur akhirnya
pandangan miring tentang gue jadi agak lurus. Dengan adanya JKT48, banyak
haters gue yang kini berubah jadi pengikut setia gue.
Reputasi
gue jadi Idol—lumayan—addict semakin menjadi setelah waktu itu
ada acara pensi di sekolah, dan gue bersama teman-teman ‘Separo Band’
memutuskan untuk membawakan lagu Heavy Rotation nya AKB48.
Waktu
itu gue manggung sama temen gue si Kotiek, bocah kecil yang entah kenapa udah
SMA. Tapi skill genjreng gitarnya nggak kalah sama pengamen-pengamen di
terminal deket kampus gue. Gundul, drummer
amatiran yang memang suka cukur botak. Tapi entah kenapa semenjak pacaran sama
temen gue dia nggak botak lagi. Joko, lelaki hitam eksotis yang bisa dibilang
‘Pangeran Cinta’. Kalo elo udah jadi jomblo berkarat, mending lu konsultasi ke
dia deh. Lalu ada Diaz, cowok macho yang gak kalah ganteng dari joko. Sayangnya
dia nggak bisa ngeja ‘R’ dengan lancar.
Kenapa
kita menamai band kita dengan nama ‘Separo’? Itu semua karena kita berasal dari
kelas Duabelas Ipa Dua, makanya kita ambil nama Separo : Sebelas Ipa Loro.
Disini loro itu artinya dua.
Dengan
line-up greget itu, kita menggila
diatas panggung. Ngga peduli muka pas-pasan yang penting nyanyi. Beruntung kami
nggak dilemparin batu waktu itu.
Separo
Band bawain dua lagu. Heavy Rotation dan American Idiot. Kita kebagian tampil
waktu jamnya shalat Dzuhur (entah nulisnya bener atau enggak. Soalnya saya
bukan Muslim) jadi semua penonton pada menghilang. Entah kenapa waktu nyanyiin
American Idiot, secara gaib puluhan juta orang berdatangan untuk nonton kita.
Gue
nyanyi dengan gaya cadas. Keras. Kurap dan kutu air. Padahal bisa gue akui
suara gue nggak terlalu bagus-bagus amat. Lebih mirip kecoak kegencet pintu.
Abis
nyanyi American Idiot, akhirnya kami bawain Heavy Rotation. Mendadak
penontonnya pada kabur entah kemana. Mungkin mereka nggak kuat lihat goyangan
najis gue.
Dan
semenjak itu, tiap kali gue ketemu senior maupun adek kelas gue. Mereka selalu
manggil gue lalu ngikutin gaya gue pas lagi nyanyiin bagian ‘I want you’.
Dan
gue merasa cukup geli. Mual. Dan merasa sangat terhina sekali waktu gue liat
aksi panggung gue sendiri. Itu baru pertama kalinya gue menyadari kalau
ternyata gue benar-benar terlihat kayak homo waktu joget ngikutin gaya Oshima
Yuko diatas panggung.
“Sumpah
Jo, gaya lu waktu nyanyi kayak orang nahan eek.” Kata Ivan. Adek kelas gue yang
rada alay dan badannya suka dilalerin.
“Kirain lo kemaren kerasukan arwah setan celeng Jo!”
sambung si Martin. Anak Pramuka yang itemnya full gak
setengah-setengah.
Dan
gue hanya bisa pasrah menerima opini publik tentang kenajisan gue saat
menyanyikan lagu Heavy Rotation. Dan itu berlangsung selama hampir dua minggu
lamanya.
Bonus : galeri foto. untuk yang nggak kuat liat sinar dewa, mohon jangan diliat
Show foto: